URGENSI PENELUSURAN BAKAT

Pendidikan merupakan hal yang paling urgen bagi anak bangsa. Melalui pendidikan yang baik, anak bangsa dapat meningkatkan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya menuju masa depan yang lebih baik. Sebaliknya, pendidikan yang buruk akan membuat anak bangsa terpuruk dalam berbagai kehidupan, karena mereka tidak memiliki bekal yang baik dalam menata kehidupannya di masa yang akan datang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dibutuhkan instrumen yang tidak lain adalah kurikulum. Kurikulum merupakan alat sekaligus pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003, Kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana atau pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada tahun 2013, pemerintah RI mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebagai jawaban atas kelemahan kurikulum-kurikulum sebelumnya, sekaligus melengkapi keterbatasan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum Berba-sis Kompetensi (KBK), dan juga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu aspek yang tidak bisa diabaikan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah soal penelusuran bakat peserta didik.Mengapa demikian? Karena aspek peminatan peserta didik merupakan aspek yang sangat terkait dengan motivasi. Dengan motivasi yang baik, peserta didik dapat merencanakan cita-citanya kelak.

Hal ini dapat diungkapkan melalui ekspresi (pernyataan verbal), manifestasi (partisipasi dalam berbagai kegiatan), tes (uji objektif), dan inventarisasi (pengukuran minat melalui kusioner). Dengan demikian aspek bakat dapat mempengaruhi perhatian, cara belajar, cara berpikir, dan prestasi peserta didik. Masa penelusuran bakat ini terjadi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Secara psikologis peserta didik SMP tengah memasuki masa pubertas, yakni suatu masa ketika individu mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju masa remaja (adolescence).

Masa pubertas dalam kehidupan biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini terjadi perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual yang berlangsung secara cepat. Oleh karena itu lah, tidak keliru jika di masa SMP, peserta didik mengalami masa sulit dalam menentukan arah perkembangannya. Para ahli psikologis menyebutnya sebagai masa dimana individu mengalami ambivalensi kemerdekaan. Pada satu sisi, individu menunjukkan ketergantungan pada orang tua atau orang dewasa, sedangkan sisi lain individu menginginkan pengakuan dirinya sebagai individu yang mandiri. Menyadari pentingnya Penelusuran Bakat masa SMP, maka Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar, Kemdikbud menyusun dan menerbitkan Pedoman Penelusuran Bakat di SMP yang Menunjang Peminatan di Jenjang Pendidikan Menengah yang sangat terkait dengan konstruk dan isi Kurikulum Tahun 2013, yakni untuk mengembangkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.

Dengan demikian, penyelenggaraan penelusuran bakat di SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN diharapkan dapat memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan aspek-aspek kepribadian siswa secara terpadu, dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Di sisi lain, program penelusuran bakat merupakan kebutuhan peserta didik SMP sebelum memasuki jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK). Pada jenjang pendidik an menengah peserta didik telah diarahkan untuk memilih peminatan yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuannya, baik itu sains, sosial, humaniora, ataupun kejuruan (vokasi). Biasanya permasalahan yang timbul di masyarakat adalah sebagian peserta didik ragu untuk memilih peminatan apa yang akan dipilih saat memasuki jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu, program penelusuran bakat merupakan upaya dini Direktorat SMP untuk mengarahkan peserta didik agar tepat dalam memilih jurusan kelak, sesuai cita-cita, kebutuhan, dan kemampuannya.

Agar program penelusuran bakat berjalan sesuai yang diharapkan, maka penelusuran bakatharus berpijak pada kaidah-kaidah dasaryang secara eksplisit dan implisit, terkandung dalam kurikulum.

Penelusuran bakat pilih an kelompok mata pelajaran, pilihan lintas mata pelajaran dan pilihan pendalaman materi mata pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan menetapkan mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah, memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri, serta memilih pendidikan lanjutan sampai ke pendidikan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik.

Oleh karena itu, peran guru Bimbingan dan Kon seling (BK) ataupun Konselor di setiap sekolah dalam program ini sangat krusial. Mengapa demikian? Karena bimbingan dan konseling turut menentukan kesuksesan dalam belajar, perkembangan, dan masa depan setiap peserta didik.

Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling membantu peserta didik memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling juga membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupan¬nya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi dengan kemampuan dan kecerdasan yang dimilikinya tanpa harus menggunakan kekerasan.

Jika demikian halnya, maka program penelusuran bakat di SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN akan menunjang peminatan di Jenjang Pendidikan Menengah merupakan kebutuhan dan solusi untuk masa depan peserta didik. Memang tidak mudah mengarahkan peserta didik yang sedang mengalami masa puber, namun bukan berarti kita tidak bisa mengarahkannya. Niat yang baik, kerja keras, kecerdasan, pendekatan emosional, dan memulai dari sekarang merupakan “jalan menuju” perbaikan masa depan peserta didik. Bukan begitu? Semoga!

0 komentar:

Posting Komentar

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA