MUHADHOROH SEBAGAI SARANA PELATIHAN PUBLIC SPEAKING

KEGIATAN MUHADHOROH DI  HIDAYATUS SAALIKIN



MUHADHOROH SEBAGAI SARANA PELATIHAN PUBLIC SPEAKING

Kegiatan Muhadhoroh merupakan kegiatan rutin siswa/i santriwan/ti di Pondok Pesantren Hidayatus Saalikin. Kegiatan Rutin ini dilakukan setiap malam jum'at dari mulai jam 20.00 Hingga Selesai.

Kegaiatan Muhadhoroh dilakukan dalam 3 Bahasa ( Indonesia - Arab - Dan Inggris ), secara bergantian dari tiap kelas dan jenjang pendidikan, SMP dan MA juga santriwan/ti yang turut menginap di Pondok ( tidak ikut pendidikan formal di SMP dan MA ) melaksanakan kegiatan tersebut.

Banyak hal yang bisa dipetik dari kegiatan Muhadhoroh ini sebagai sarana pelatihan untuk pembekalan siswa/i , santriwan/ti dalam keterampilan "Publick Speaking". 


Dalam sebuah pernyataan, dikenal sebuah istilah yang mengatakan bahwa kemampuan berbicara di depan umum tidaklah dimiliki setiap orang, karena kemampuan ini berkaitan erat dengan citra pribadi. Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sering berperan manjadi "pemimpin". Pondok Pesantren, dalam hal ini Pondok Pesantren Hidayatus Saalikin mencoba merespon hal tersebut dengan mengadakan sebuah kegiatan dimana setiap santri bisa belajar, berlatih, dan membiasakan diri untuk tampil atau berbicara didepan umum.

Muhadharah sering diartikan sebagai kegiatan latihan pidato semata. Namun di Pondok Pesantren Hidayatus Saalikin, kegiatan muhadhoroh dikembangkan menjadi beberapa hal yang lebih spesifik dan aplikatif dalam mempersiapkan para santriwan/santriwati ketika kelak terjun dimasyarakat. Hal ini bisa dilihat dari isi kegiatan dalam muhadhoroh yang beragam dan terperinci. Kelas 1 sampai dengan kelas 3 (setingkat SMP), dan Juga Aliyah


Setiap pelaksanaan muhadhoroh, seorang Santri dituntut untuk bisa menguasai podium dan tidak mempermalukan dirinya sendiri didepan para audiens yang hadir menyaksikan. maka secara otomatis Santri yang mendapatkan tugas menjadi pengisi acara akan dengan sungguh-sungguh menyiapkan materi dan mentalnya. Walaupun dengan bermacam kegiatan lain yang juga dituntut untuk diselesaikan. Adapun Santri yang bertugas menjadi audiens bisa belajar memberikan pendapat dan tanggapan seputar materi yang disampaikan oleh rekan Santrinya.


  Public Speaking merupakan sebuah rumpun keluarga Ilmu Komunikasi (Retorika) yang mencakup berdiskusi, berdebat, pidato, memimpin rapat, moderator, MC, dan presenter serta kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan publik, kelompok maupun perseorangan yang perlu menggunakan strategi dan teknik berbicara yang tepat.

Karena sifatnya yang dinamis, maka Public Speaking juga dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang sangat dekat dengan asosiasi kata perubahan (change). Melalui Public Speaking, kita dapat mengetahui pola pemikiran dari seseorang, mengetahui gagasan masa depan seseorang, dan ide-ide luar biasanya. Kita juga dapat mengetahui perubahan seperti apa yang digagas atau direncanakan seseorang.

Secara umum Public Speaking (PS) dimaknai sebagai kegiatan berbicara di depan umum, utamanya ceramah, pidato, atau memandu acara (MC). 

Public speaking sendiri adalah suatu bentuk komunikasi kepada sekelompok orang didepan umum (biasanya dalam bentuk ceramah atau pidato) yang bertujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi atau menghibur. Public Speaking merupakan rumpun keluarga Ilmu Komunikasi dimana mencakup kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan publik, kelompok maupun perseorangan perlu menggunakan strategi, teknik yang tepat. Berdebat, menyampaikan pidato, memimpin rapat,  Me-moderatori atau memandu sebuah acara, memandu sessi doa, melakukan debat dalam diskusi, memimpin sessi presentasi atau diskusi, menjadi presenter tv, mengajar dan lain sebagainya. Secara sederhana public speaking merupakan tata cara melakukan bicara di depan umum, secara runtut dan terencana, dengan tujuan tertentu.

Public speaking dapat digunakan untuk berbagai tujuan komunikasi, diantaranya membujuk (persuade), memberikan informasi (inform), dan bahkan sampai bisa dipergunakan untuk memberikan hiburan (to entertained).

Karenanya, public speaking sebaiknya disampaikan dalam kalimat dan pesan yang terstruktur yang disampaikan dengan metode yang sistematis agar memudahkan para pendengar dalam memahami materi yang disampaikan oleh public speaker. Public speaking pun hendaknya disampaikan dalam bahasa formal yang jelas, Berbicara untuk pergaulan jelas berbeda dari berbicara untuk karir, profesi dan bisnis. Berbicara formal jelas berbeda dengan bicara pergaulan sehari-hari. Bahasa formal lebih merupakan bahasa karir, bahasa bisnis, bahasa profesi, bahasa resmi. dan mencerminkan keseriusan serta pentingnya pencapaian tujuan. Public speaking pun harus dilakukan dengan performance yang baik, serta volume suara yang jelas.
Itulah sebab utama, mengapa banyak sekali orang mengalami rasa gugup dan takut saat harus berbicara di depan orang banyak. Saat harus melakukan public speaking. Rasa gugup dan takut, yang muncul karena tidak terbiasa dan tidak pernah secara sengaja memahami dan mempelajari fenomena public speaking.

Sejalan dengan pendapat pertama, Mahmud Imarah dalam Al Khitabah mendefinisikan PS sebagai ketajaman persepsi dan kekuatan deskripsi. Pada tataran aplikasi PS bisa dikembangkan dan diarahkan untuk hal lain yang masih bersangkut paut dengan show didepan orang banyak. 

Untuk menjadi seorang speaker (orang yang berbicara didepan umum) apalagi speaker yang handal tentu bukanlah perkara yang mudah, diperlukan kesiapan mental yang sungguh sungguh serta penguasaan materi, namun bukan pula hal yang mustahil. Artinya setiap orang punya kesempatan asal diiringi dengan latihan dan do’a yang sunguh-sungguh dan intensif.

Ketakutan menjadi public speaking pada akhirnya menciptakan perasaan gugup yang dengan mudah dapat dilihat oleh para pendengar. Untuk menghilangkan perasaan gugup, seorang public speakers perlu menenangkan diri terlebih dahulu. Cara yang paling sederhana adalah mengambil nafas dalam-dalam dan melemaskan tubuh, hingga kepada mlakukan relaksasi suara. Sebelum tampil didepan publik, ada baiknya bagi seorang public speakers untuk melakukan persiapan secara fisik, mental dan juga materi yang akan disampaikan. Persiapan secara maksimal sebelumnya akan memberikan kepercayaan diri. Satu hal lainnya yang juga perlu untuk dihindari adalah rasa kepercayaan diri yang berlebihan karena dapat menjadi kontra produktif dengan tujuan yang akan dicapai melalui public speaking.

Kemampuan seseorang dalam melakukan public speaking dapat ditingkatkan melalui latihan didepan orang banyak. Secara paralel, seorang public speaker pun perlu meningkatkan skill public speakingnya, dengan membangun pemahaman dan keterampilan public speaking dan terus memperbaiki teknik berbicara, meliputi persiapan dan penyampaian.


Pada akhirnya kita bisa menyatakan bahwa kegiatan muhadhoroh tidak hanya bermanfaat dalam kegiatan kepondokan saja. Muhadhoroh juga bisa membantu mewujudkan membentuk karakter santri yang berani, tegas, menghargai pendapat orang lain, tanggap terhadap perubahan dan bekerja dibawah tekanan. Manusia adalah makhluk pembelajar dan pihak Pondok sangat berharap Santri yang memiliki keterampilan atau mengikuti kegiatan muhadharah dengan baik, akan menjadi modal awal baginya untuk terjun ke masyarakat, baik sebagai Mahasiswa/Mahasiswi bagi yang melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi, maupun masyarakat yang sesungguhnya. Apabila keberanian dan kemampuan yang dijalankan lewat kegiatan muhadhoroh ini dikembangkan dengan baik, maka akan semakin mendorong seorang santri untuk bisa mewujudkan cita-cita agungnya, yaitu menjadi Santri yang bangga akan kesantriannya dan menjadi Santri yang kesantriannya pantas untuk dibanggakan.

0 komentar:

Posting Komentar

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA