Document-1 SMP.S. Hidayatus Saalikin



Catatan : Document-1 Lengkap Tersedia


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi peserta didik kelas IX dan penyesuaian metode scientific learning Kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas VII dan kelas VIII  yang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2015/2016 memenuhi kedua dimensi tersebut.
SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah pertama yang yang beralamat di Jl Bakri Entong-Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, merupakan sekolah yang terletak dipinggiran Kecamatan Hanau. Namun kondisi ini tidak membuat sekolah terbelakang tetapi justru dituntut untuk selalu mengembangkan diri baik dari segi akademik maupun non akademik serta mutu lulusan maupun sarana prasarananya. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan adalah proses pembelajaran yang mengacu pada kurikulum di SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN.
Oleh sebab itu  Kurikulum  SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN disusun untuk memungkinkan  penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN.





B.       Landasan

Landasan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) dan Kurikulum 2013 terdiri atas :
1.      UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.      PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP )
3.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
4.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
5.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
6.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah serta memperhatikan panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP

Landasan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah :
1.      Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
2.      Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
3.      Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
4.      Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
5.      Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
6.      Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
7.      SK Kepala SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN No. 81/ 542 /2015 tentang Beban Kerja Guru Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016




C.      Profil Sekolah / Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats)
SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN berdomisili di Desa Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau relatif masih bisa dijangkau dari segala arah dengan menggunakan banyak alat transportasi, dari kondisi tersebut maka SMP.S. Hidayatus Saalikin memiliki kekuatan, kelemahan dan peluang.
Kekuatan SMP.S. Hidayatus Saalikin adalah sebagai berikut :
1.      Terletak di daerah yang agak jauh dari pusat keramaian sehingga nyaman untuk belajar
2.      Pembelajaran khusus bidang Diniah, dari mulai Nahwu Syaraf, Alqur’an dan Hadist, Serta Fiqih dan ahlak yang disusun terpisah secara terpadu.
3.      Kegiatan belajar mengajar lebih fokus dan siswa lebih bisa diarahkan, diawasi, karena peserta didik tinggal/menginap di dalam Pondok.
4.       Luas Tanah Pondok Yang sangat memadai untuk kegiatan belajar mengajar dan keterampilan atau kegiatan lainnya, mencapai 300x300 m2 ( 3 hektare ).
5.      Pendidik di SMP.S. Hidayatus Saalikin rata-rata usia produktif dengan kualifikasi Sarjana (S1) sudah mencapai 65 %. Pendidik yang sudah tersertifikasi 40 % dan 100% bertempat tinggal sekitar Desa Pembuang Hulu, sehingga transportasi sangat lancar
6.      Program unggulan yang dikembangkan SMP.S. Hidayatus Saalikin adalah sebagai berikut:
a.      Program Religius
Sekolah yang berbasis Pondok Pesantren dimana tidak hanya mengutamakan pendidikan umum namun juga Pendidikan Moral yang agamis guna membentuk kepribadian atau karakter peserta didik yang bertanggung jawab, disiplin serta menghargai lingkungan kehidupan soialnya, membentuk insan-insan yang madani, dan berahlakul karimah.
Membiasakan peserta didik untuk disiplin dan menghargai waktu, dengan bangun awal setiap hari mulai jam 3.00 pagi untuk melaksanakan Tahajud, Tadarus Alqur’an, Sholat selalu dibiasakan dilakukan secara berjama’ah di mesjid.

b.      Program Peduli Lingkungan
Program ini dilaksanakan harian, dimulai pukul 06.30 sd 06.50 oleh semua warga sekolah sesuai dengan lokasi masing –masing dengan membersihkan lingkungan menata taman, merawat taman.
Diadakan lomba penghijauan pada saat hari bumi atau hari lingkungan.
c.       Program Pendidikan Kewirausahaan
Luasnya lahan menjadikan modal untuk peserta didik guna belajar berwirausaha, program yang telah SMP.S. Hidayatus Saalikin jalankan adalah; Ternak Ayam, Perikanan Ikan tawar ( Nila, Patin ), Perkebunan Sawit.
7.      Pendidikan keterampilan seperti Muhadharoh, Rebana yang dilakukan rutin .
8.      Pendidikan keterampilan menjahit
9.      Pendidikan keterampilan IPTEK
10.  Pemberian Les Bahasa Inggris dan Matematika
11.  Pemberian pendidikan Bahasa Arab
12.  Ruang keterampilan 1 ruang
13.  Ruang Pendopo1 ruang
14.  Ruang tamu berserta kamar mandi lengkap 1 ruang.
15.  Lapangan olahraga : sepakbola
16.  Ruang Perpustakaan yang menyediakan buku penunjang pembelajaran
17.  Mesjid yang bersih dan nyaman
18.  Ruang BK 1 ruang
19.  Ruang UKS 1 ruang
20.  Ruang Pramuka 1 ruang
21.  Ruang OSIS 1 ruang
22.  Jumlah peserta didik yang cukup
23.  Disekitar SMP.S. Hidayatus Saalikin pada jarak paling dekat 200 meter banyak dijumpai industry perkebunan kelapa sawit, ini sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena dapat digunakan tempat kerjasama untuk belajar lapangan bagi peserta didik dan dapat juga sebagai pendukung pembiayaan kegiatan – kegiatan yang danamya tidak dapat dibiayai dari dana BOS maupun BOPDA.

Kelemahan SMP.S HIDAYATUS SAALIKIN yang perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti adalah :
1.      Belum adanya gedung serbaguna.
2.      Belum mempunyai Lab Bahasa ( Inggris dan Arab )
3.      Belum mempunyai ruang laboratorium untuk Ilmu Pengetahuan Alam, Biologi ( tidak adanya sarana prasarana laboratorium)
4.      Ruang Multimedia belum tersedia perangkat Computer.
5.      Media, sarana dan prasarana pembelajaran belum memadai seperti kelengkapan buku buku perangkat belajar mengajar seperti buku guru dan buku siswa, dan lain-lain.
6.      Keterbatasan informasi yang sampai pada Sekolah (Media Elektronik, maupun Cetak)
7.      Minimnya/keterbatasan sarana komunikasi yang bisa mendukung dunia IPTEK, Internet misalnya sulit untuk masuk.
8.      Pembiayaan yang mutlak ditanggung Yayasan Pendidikan Dan Sosial Hidayatus Saalikin untuk pengembangan sarana dan prasana, sehingga memperlambat visi dan misi yang ingin digapai oleh SMP.S. Hidayatus Saalikin.

Peluang SMP.S. Hidayatus Saalikin yang perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti adalah :
1.      Perhatian Pemda terhadap pembiayaan pendidikan cukup memadai
2.      Masyarakat sekitar memberi dukungan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, keamanan dan ketertiban sekolah
3.      Terdapat  adanya forum MGMPS, MGMP/BK Kluster dan MKKS
4.      Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan agamis
5.      Orang tua/ wali siswa yang aspiratif terhadap kebijakan-kebijakan sekolah
6.      Dukungan dan kerjasama alumni untuk memajukan sekolah
Memperhatikan dari kondisi geografis sekolah, kekuatan sekolah, kelemahan serta peluang sekolah, maka SMP.S. Hidayatus Saalikin memiliki harapan besar untuk mencapai tujuan pendidikannya dengan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program pengembangan sekolah yang dikelola secara matang dan bertanggungjawab.

Berdasarkan analisis kondisi sekolah tersebut SMP.S. Hidayatus Saalikin menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Pengembangan Kurikulum 2013 untuk memberi kesempatan pada peserta didik agar :

1.         Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan menghayati serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing
2.         Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, serta kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
3.         Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
4.         Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup sehat
5.         Meningkatkan kepekaan, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan keseimbangan hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain
6.         Membangun menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
7.         Memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia



D.      Tujuan Pengembangan  Kurikulum SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN
          Tujuan pengembangan Kurikulum SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN ini adalah untuk menjadi acuan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran dalam mencapai pendidikan yang bermutu dengan standar yang jelas, target yang terukur dan budaya yang akan dicapai  di SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN.
E.       Prinsip - Prinsip Pengembangan Kurikulum

    Kurikulum SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN dikembangkan oleh sekolah dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Dasar. Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL yang berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun BSNP serta memperhatikan pertimbangan  dari komite sekolah.
Kurikulum SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN dikembangkan berdasarkan  prinsip - prinsip berikut :
1.    Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia  yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.    Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai  dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri  secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna  dan tepat antar substansi.
3.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4.    Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan  kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan  ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan  keniscayaan.
5.    Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan  secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6.    Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur – unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).
F.   Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
1.    Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2.    Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3.    Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral.
4.    Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tuladha (dibelakang memberikan daya dan kekuatan, ditengah membangun semangat dan prakarsa, didepan memberikan contoh dan teladan).
5.    Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
6.    Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7.    Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Sedangkan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1.      Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2.      Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3.      Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4.      Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5.      Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6.      Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7.      Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi dan seni.
8.      Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9.      Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.  Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.  Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
G. Acuan Konseptual Penyusunan Kurikulum

Dalam menyusun Kurikulum memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.




BAB II
TUJUAN

A.  Tujuan Pendidikan Dasar
  Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan ketrampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B.  VISI SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN
Dengan Motto Yayasan Pendidikan Hidayatus Saalikin ( Pesantren ) : “mencetak
generasi Islam yang bertaqwa kepada Allah dan berwawasan agama yang luas, berakhlaqul karimah dan bisa berdakwah dimanapun berada “:

Maka, SMP.S. Hidayatus Saalikin mempunyai Visi :

“ Dengan Iman Dan Islam Hidup Menjadi Terarah Dan Dengan Ilmu Hidup Menjadi Mudah, Unggul Pribadinya, Santun ahlaqnya dan Luas Wawasannya

C.  Misi  SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN

Misi :
a.    Mencetak generasi Islam yang bertaqwa pada Allah Subhanahu Wata’ala, berwawasan agama, berahlakul Karimah, serta bisa berda’wah dimanapun berada.
b.    Mencetak generasi mandiri, yang tidak ketergantungan, bisa bersosialisasi, peduli pada diri dan sesama, patuh dan ta’at pada orang tua dan guru.
c.    Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik.
d.   Mengembangkan budaya kompetitif bagi peserta didik dalam upaya meningkatkan prestasi.
e.    Mengembangkan pribadi yang cinta tanah air.
f.     Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang dianut untuk membentuk budi pekerti yang baik.
g.    Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengefektifkan seluruh kegiatan sekolah.
h.    Mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan tugas kependidikan dan keguruan.
i.      Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni dan budaya.
j.      Mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencetak peserta didik yang berwawasan global.

D.  Tujuan SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN
          Secara khusus sesuai dengan visi  dan misi sekolah,  tujuan SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN tahun pelajaran 2015/2016, sekolah mengantarkan peserta didiknya untuk :
a.    Mengoptimalkan pencapaian  GSA  (Gain Score Achievement/Pencapaian Nilai Ujian) minimal  0,5.
b.    Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan  pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik ( student centered  learning ), Observe Learning, Scientific Learning, antara lain CTL, PAKEM serta layanan bimbingan dan konseling.
c.    Memperoleh kejuaraan olimpiade sains tingkat kabupaten
d.   Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa daerah dengan indikator 85% peserta didik mampu berbahasa Banjar sesuai dengan konteks.
e.    Menjadikan 85 % peserta didik memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
f.       Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan PASKIBRA dan Pramuka.
g.    Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat Propinsi.
h.    Meraih kejuaraan dalam cabang seni dan budaya di tingkat Kabupaten.
i.        Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
j.        Meningkatkan budi pekerti peserta didik

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.  Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum pada SMP.S Hidayatus Saalikin tahun 2015/2016 untuk kelas VII dan VIII yang menggunakan Kutrikum 2013 mengacu pada Peraturan  Menteri  Pendidikan dan  Kebudayaan  Nomor  68  Tahun  2013  tentang  Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
1.        Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
2.        Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
3.         Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 40 menit.
4.        Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran ( 2 semester ) adalah 34 sampai 38 minggu.
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai berikut ini.
MATA PELAJARAN
Alokasi Belajar Perminggu
VII
VIII

Kelompok A



1
Pendidikan Agama
3
3

2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3

3
Bahasa Indonesia
6
6

4
Matematika
5
5

5
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
5
5

6
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
4
4

7
Bahasa Inggris
4
4

Kelompok B



8
Seni Budaya (termasuk muatan Lokal)
3
3

9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
3
3

10
Prakarya (termasuk muatan Lokal)
2
2

11
Qur’an Hadist, Nahwu Syaraf ,Tajwid
2
2






12
Bahasa Arab
2
2

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu
42
42


Sedangkan untuk Kelas IX masih menggunakan Kurikulum 2006 dengan struktur dan muatan kurikulum sebagai berikut:
Komponen
Jumlah Jam
A.        Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama
2
2  Pendidikan Kewarganegaraan
2
3. Bahasa Indonesia
4
4. Bahasa Inggris
4
5. Matematika
4
6. Ilmu Pengetahuan Alam
4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
4
8. Seni Budaya
2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
10.Teknologi Informasi dan
Komunikasi
2
B.  Muatan Lokal

1. Bahasa Arab
2
2. Nahwu,Syaraf, Tajwid
2
C.  Pengembangan Diri:
2*)
Jumlah
36
Keterangan :
ü  Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
ü  Pertanian dan Bahasa Arab sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah.
ü  Jumlah alokasi waktu  satu jam pembelajaran setiap kelas adalah 40 menit.
ü  Waktu belajar untuk kelas VII dan VIII serta IX, di SMP.S. HIDAYATUS SAALIKIN dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 20.20 WIB selama 6 hari pada hari Senin, Selasa,  Rabu dan Kamis,Jum’at, Sabtu. Dengan beberapa kali waktu jeda ( break/istirahat juga melaksanakan sholat berjamaah ). Pelajaran Diniyah sendiri dilakukan pada pagi dan sore hari.
Sedangkan untuk BK yang merupakan kegiatan pengembangan diri  dianggap perlu untuk melakukan tatap muka dikelas agar dapat memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, bakat, dan minat sesuai kondisi sekolah. Untuk Budi Pekerti yang merupakan kegiatan pengembangan diri tidak melakukan tatap muka tetapi sudah melekat pada semua mata pelajaran.

B.    Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar  bagi peserta didik  pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum pada SMP.S. Hidayatus Saalikin meliputi muatan KTSP 2006 untuk kelas IX  dan Kurikulum 2013 untuk kelas VII serta kelas VIII. 
Muatan KTSP 2006 terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan KTSP diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan pendidikan dan penjelasannya. Sedangkan kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
1.         Mata Pelajaran Wajib
a)         Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013
Mata pelajaran pelajaran wajib berdasarkan Kurikulum 2013 adalah Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Prakarya 
Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan kompetensi dan Kompetensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No 64 Tahun 2013. Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai berikut:


KOMPETENSI

DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual  (KI-1)

Sikap Sosial       (KI-2)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai   dan   menghayati   perilaku   jujur,   disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya                         diri,  dalam  berinteraksi  secara  efektif  dengan lingkungan  sosial  dan  alam  dalam  jangkauan  pergaulan dan keberadaannya



Pengetahuan    (KI-3)


3. Memahami    dan    menerapkan    pengetahuan    (faktual, konseptual,                 dan   prosedural)   berdasarkan   rasa   ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata




Keterampilan (KI-4)


4. Mengolah,  menyaji,  dan  menalar  dalam  ranah  konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)                                 dan    ranah    abstrak    (menulis,    membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang  dipelajari  di  sekolah  dan  sumber  lain  yang  sama dalam sudut pandang/teori


0 komentar:

Posting Komentar

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA