A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya SMP.S.
Hidayatus Saalikin
SMP.S Hidayatus Saalikin merupakan bagian dari pengembangan Pesantren
Hidayatus Saalikin Yang didirikan oleh KH. Ahmad Fauzi pada tahun 2004 dengan NOMOR STATISTIK PONTREN PADA KANDEPAG :
510062070005 dan beralamat di: Jl. Bakri Entong ( Simpang Tiga ) Pembuanghulu,
KEC.Hanau KAB.Seruyan PROV.KALIMANTAN
TENGAH, dan berada di bawah naungan YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL “HIDAYATUS
SAALIKIN.
Mengingat pentingnya mutu santri disamping memiliki ahlaq yang berkarimah
namun juga diharap mempunyai wawasan yang luas dalam bidang keilmuan umum,
science juga tehnology maka didirikan pulalah Sekolah Menengah Swasta Hidayatus
Saalikin pada tahun 2006 dengan NOMOR
STATISTIK SEKOLAH : 202140903005 dan NPSN : 30203834 , selain untuk wadah santri
menuntut bidang keilmuan umum, sekolah ini didirikan pula dalam upaya
menyediakan pendidikan bagi masyarakat di sekitar Desa Pembuanghulu dan
kecamatan Hanau umumnya.
.
Tahun demi
tahun SMP.S. Hidayatus Saalikin selalu mengalami perkembangan/ kemajuan, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas . Dari segi kualitas bias diukur dari
status akreditasi sekolah yang meningkat terus (terakhir status terakreditasi
dengan nilai C), prestasi akademik maupun non akademik dari siswa-siswinya,
serta fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan lain
sebagainya.
Dalam
kiprahnya di dunia pendidikan, mulai dari sejak berdirinya sampai dengan saat
ini SMP.S. Hidayatus Saalikin telah berhasil mengukir banyak prestasi terutama
pada lingkup Desa dan Kecamatan serta Kabupaten, baik prestasi akademik maupun
non akademik.
Dengan
semakin majunya sekolah pada khususnya dan majunya dunia pendidikan pada
umumnya, menyusun perencanaan/program sekolah untuk jangka waktu yang akan
datang merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, untuk hal
tersebut sekolah mencoba menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) untuk jangka
menengah, dengan harapan kegiatan-kegiatan rutin sekolah dan kegiatan-kegiatan
pengembangan sekolah dapat lebih terprogram dan jelas arah tujuannya .
B. Kondisi Letak Geografis
Kecamatan Hanau dengan Ibukota
Pembuang Hulu terdiri dari 7 desa dengan jumlah penduduk 25.038 jiwa merupakan
salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Seruyan. Kecamatan Hanau merupakan
salah satu Kecamatan yang strategis di Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah
yang akan menjamin kemudahan interaksi dengan wilayah lainnya,
berpotensi sebagai pemasok kebutuhan wilayah
dan penggunaan hasil produk wilayah dan mendukung berjalannya kegiatan ekonomi
wilayah regional. Disamping mempunyai lokasi yang cukup strategis, Kecamatan
Hanau merupakan Kecamatan yang kaya akan sumber daya alam, perkebunan dan
potensi lahan yang sesuai untuk tanaman pangan. Kecamatan Hanau sendiri terdiri dari 7 (Tujuh) Desa :
v Desa Derangga
v Pembuang Hulu II
v Pembuang Hulu I
v Desa Bahaur
v Desa Parang Batang
v Desa Paring Raya
v Desa Tanjung Hanau
SMP.S. Hidayatus Saalikin adalah
sekolah yang terletak di Desa Pembuanghulu I dimana disekitar sekolahan banyak
terdapat perkebunan-perkebunan besar kelapa sawit dan pabrik pengolahan minyak
kelapa sawit diantaranya PT Sinarmas, PT Best, PT Indoturba, Minamas, dan lain-lainnya yang berjarak 10 km di
sebelah Utara, dan Barat dari Desa Pembuanghulu. Jarak dari SMP.S. Hidayatus
Saalikin ke Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah sendiri yaitu Palangkaraya kurang
lebih sekitar 360KM.
SMP.S. Hidayatus Saalikin merupakan satu-satunya Sekolah
Menengah Pertama yang menyelenggarakan pendidikan dengan pola berbasis Pondok Pesantren di Desa Pembuanghulu, dimana para
santriwan dan santriwati mukim di area Pondok pesantren ada di bawah naungan langsung
pengasuh dan management Pondok Pesantren, sehingga memudahkan pengawasan pada
peserta didik, dan lebih mengefektifkan waktu pembelajaran baik itu
pembelajaran Diniyah ataupun Pendidikan Umum.
Di sekitar Desa Pembuanghlu sendiri
terdapat 1 ( Satu ) Sekolah Menegah Atas, yaitu SMAN 1 Hanau, dan 2 SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ), yaitu SMKN 1 Hanau dan SMK Miftahus Salam.
Untuk Sekolah Menengah
Pertama ( SMP ) terdapat 2 ( dua ) Sekolah, yaitu SMP.S. Hidayatus Saalikin, dan SMPN-1
Hanau, serta 1 ( satu ) Madrasah
Tsanawiyah ( MTS ) yaitu MTS.N. HANAU.
Terdapat 3 ( Tiga ) taman
kanak-kanak (TK) dan 5 (Lima) Sekolah Dasar ( SD ) yaitu SDN 1 Pembuanghulu-1, SDN 2
Pembuanghulu-1, SDN 1 Pembuanghulu-2,
SDN 2 Pembuanghulu-2, dan SDN 3 Pembuanghulu-2. Hampir 23%
lulusan SD dari Desa sekitar Pembuanghulu melanjutkan ke SMP.S. Hidayatus
Saalikin. Sekitar 77%-nya terbagi melanjutkan ke SMP Lainnya, baik di
Pembuanghulu sendiri ataupun keluar dari Desa Pembuanghulu. Berdasarkan data di
atas maka mutu pendidikan SMP.S.
Hidayatus Saalikin sesungguhnya juga ikut dipengaruhi oleh mutu pendidikan di
sekolah dasar tersebut.
Disamping dari Desa Pembuanghulu,
Peserta didik di SMP.S. Hidayatus Saalikinpun datang dari Perusahaan-Perusahaan
Perkebunan, Desa-Desa tetangga, seperti Derangga, Bahaur dll. Melihat kondisi
ini sangatlah besar harapan SMP.S Hidayatus Saalikin untuk terus berperan aktif
guna ikut serta meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan pendidikan yang lebih
baik lagi di Desa Pembuanghulu khususnya dan juga di luar Desa Pembuanghulu
umumnya.
C. Kondisi Demografis
Masyarakat
di lingkungan SMP.S. Hidayatus
Saalikin mayoritas bekerja di Perusahaan
perusahaan Perkebunan
Sawit. Ada 69,23% masyarakat bekerja sebagai karyawan tetap Perusahaan –
Perusahaan Perkebunan sawit, 14,22% bekerja sebagai tenaga kerja harian
Perkebunan, dan sisanya 16,55% bekerja sebagai pengusaha, petani, guru,
pedagang, dan lain-lain.
Masyarakat di lingkungan
Perkebunan terdiri dari berbagai suku dan agama. Suku yang yang ada di
antaranya Dayak, Jawa, Sunda, Batak, dan lain-lain dengan menganut agama islam,
kristen, katolik, dan kaharingan.
D. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Kemampuan ekonomi masyarakat di
lingkungan SMP.S. Hidayatus Saalikin mayoritas
baik. Hal ini didukung oleh keberadaan banyaknya Perkebunan yang mampu
memberikan upah upah minimum regional. Sedangkan sebagian masyarakat yang
tinggal di luar Perkebunan masih terdapat masyarakat miskin yang umumnya
bekerja sebagai petani atau buruh tani yang menyekolahkan anak-anaknya ke
SMP.S. Hidayatus Saalikin.
E.
Kondisi
Politik dan Keamanan
Dalam bidang politik, pada umumnya
masyarakat di lingkungan Pembuanghulu tidak terlibat kegiatan politik praktis.
Hal ini disebabkan masyarakat di lingkungan Pembuanghulu adalah masyarakat
petani, pedagang dan pekerja, yang kegiatannya berkonsentrasi pada bidang tugas
di perusahaan, dan pertanian serta dunia usaha lainnya.
Lingkungan di Desa Pembuanghulu cukup aman
karena didukung oleh kesadaran seluruh masyarakat untuk hidup bersama, yang
rukun, saling menghargai, saling menghormati, menjaga keharmonisan, dan
keamanan lingkungan. Seperti ditunjukkan oleh kesediaan melaksanakan kegiatan
gotong royong, siskamling, dan sebagainya. Selain itu keamanan juga
didukung satuan pengamanan (SATPAM) Perkebunan, serta polisi dan TNI.
F.
Kondisi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK di lingkungan
SMP.S Hidayatus Saalikin kurang begitu pesat, internet dan media cetak sebagai
alat akses teknologi terkini belum atau sulit untuk masuk ke lingkungan SMP.S
Hidayatus Saalikin.
Kesadaran masyarakat
dalam bidang pendidikan cukup bagus, hal ini ditunjukkan oleh tingginya
persentase anak-anak dari lingkungan Perkebunan dan Desa Pembuanghulu sendiri
yang melanjutkan sampai jenjang pendidikan tinggi, di antaranya di Universitas
Darwan Ali, Universitas Palangkaraya, dan lain-lain.
G.
Kondisi
Kebijakan Pemerintah
Kondisi kebijakan pemerintah saat
ini sangat mendukung perkembangan kemajuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan oleh
banyaknya bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah baik pemerintah pusat
maupun daerah seperti Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Bantuan
Siswa Miskin (BSM), Beasiswa Siswa
Berprestasi Akademik dan Non-Akademik, dan lain-lain. Kebijakan pemerintah
lainnya yang juga mendukung kemajuan pendidikan yaitu bantuan pengadaan atau
perbaikan sarana dan prasarana, tunjangan guru, pelaksanaan diklat tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan, dan lain-lain. Hal ini sangat memungkinkan
karena mulai tahun anggaran 2009 pemerintah telah menganggarkan APBN sebesar
20% untuk sektor pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar